Pengertian Teks Negosiasi
Struktur Teks Negosiasi
1. Orientasi: Orientasi merupakan struktur yang berada di awal kalimat. Sebagai pembuka, bisa berupa salam atau sapaan untuk memulai proses negosiasi. Di bagian orientasi juga terkadang berisi pengenalan masalah atau hal yang ingin disepakati.
2. Pengajuan: Pengajuan merupakan hal yang akan dirundingkan atau dibutuhkan. Misalnya ibu ingin membeli laptop.
3. Penawaran: Penawaran terjadi ketika dibutuhkan proses perundingan atau tawar menawar. Ini merupakan bagian inti dari negosiasi. Misalnya, ibu tidak setuju dengan harga laptop yang ditawarkan oleh penjual. Maka, ibu meminta supaya harga diturunkan atau ada bonus lainnya.
4. Persetujuan: Setelah melewati proses tawar menawar, maka diperoleh kesepakatan antara kedua belah pihak. Persetujuan ini merupakan jalan tengah yang diambil dan tetap menguntungkan kedua belah pihak.
Faktor Keberhasilan Negosiasi
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
1. Pronomina/Kata Ganti
Pronomina adalah kata ganti orang. Hal ini sering digunakan
dalam teks negosiasi berbentuk dialog. Berikut contohnya.
Penjual:“Selamat pagi. Mau cari pakaian
jenis apa, Bu?”
Pembeli:“Saya
mencari pakaian seragam untuk anak sekolah. Apakah ada?”
2. Kalimat Langsung
Dalam teks berbentuk dialog, hampir seluruh teks negosiasi
berbentuk kalimat langsung. Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung
disampaikan penutur melalui dialog. Umumnya ditandai dengan tanda kutip.
Contohnya sebagai berikut.
Pembeli:“Permisi, di sini jual tas juga?”
Penjual:“Iya, silakan bisa dipilih-pilih
dulu.”
Pembeli:“Untuk tas ransel yang ini berapa ya?”
3. Kalimat
Deklaratif dan
Interogatif
Kalimat pernyataan yang menyatakan suatu informasi atau berita
dikenal dengan kalimat deklaratif. Adapun kalimat interogatif merupakan kalimat
yang menanyakan sesuatu. Contoh kalimat deklaratif dan interogatif dalam teks
negosiasi adalah sebagai berikut.
Pembeli:“Pak, saya mau
mencari sayur bayam ada?”
Penjual:“Tentu ada Bu,
silakan. Bayamnya baru datang dari Bandung, Bu.”
4. Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif merupakan kalimat yang bertujuan
membujuk, menarik perhatian, atau memengaruhi. Berikut contoh dalam teks
negosiasi.
Pembeli:“Harga mangga ini
kok mahal sekali, Bang?”
Penjual:“Ini mangga kualitas terbaik, Bu. Harganya jadi sedikit mahal. Mangga ini
baunya harum, rasanya sangat manis, dagingnya tebal dan lembut. Saya jamin Ibu
tidak akan kecewa jika membelinya.”
5. Tuturan Pasangan
Tuturan pasangan merupakan bentuk tanya jawab antara
pembicara dan lawan bicara. Dalam hal ini, tuturan pasangan merupakan bentuk
respons atau tanggapan dari tuturan yang disampaikan pembicara. Adapun tuturan
pasangan yang sering ditemui dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
a. mengucapkan salam -
membalas salam;
b. bertanya - menjawab atau
tidak menjawab;
c. meminta tolong - memenuhi
atau menolak permintaan tolong;
d. meminta - memenuhi atau
menolak permintaan;
e. menawarkan - menerima atau
menolak tawaran; dan
f. mengusulkan - menerima
atau menolak usulan.
Contoh Teks Negosiasi
Jual Beli Laptop
Orientasi |
Penjual
: “Selamat datang, silakan duduk.” Pembeli
: “Terima kasih.” Penjual
: “Ada yang bisa saya bantu, Mas? |
Pengajuan |
Pembeli : “Saya ingin beli
handphone.” Penjual : “Ingin handphone
merek apa, Mas?” Pembeli : “Yang bagus itu merek apa, Pak ?” Penjual : “Kalau masalah
bagus-tidaknya itu relatif, Mas. Semua merek ada kelebihan juga ada
kekurangannya. Tetapi, sekarang yang paling laris itu merek Samhung, Mas.” Pembeli : “Saya boleh lihat?” Penjual : “Ini Mas, silakan
dicoba dulu.” Pembeli : “Spesifikasinya apa
saja, Pak ?” Penjual : “Ada wifi,
bluetooth, kamera 8 mp, ram 3 gb, dan masih banyak lagi. Untuk pilihan warna
cokelat, putih, merah, sama hitam ini, Mas.” |
Penawaran |
Pembeli : “Harganya berapa, Pak?” Penjual : “Kalau yang ini
harganya Rp2.000.000,00.” Pembeli : “Tidak ada diskon, Pak?” Penjual : “Kebetulan kita
lagi ada promo untuk merek Samhung ada spesial diskon 5%. Jadi, harganya
tinggal Rp1.900.000,00.” Pembeli : “Tidak bisa turun
lagi, Pak?” Penjual : “Tidak bisa, Mas.” Pembeli : “Rp1.700.000,00
gimana, Pak?” Penjual : “Tambahin lagi,
Mas!” Pembeli : “Saya tambahin
Rp50.000,00 gimana?” Penjual : “Tetap tidak bisa,
Mas. Begini saja, saya kasih Rp1.800.000,00, itu sudah turun banyak lho.” Pembeli : “Gak bisa ditambahin lagi diskonnya ?” Penjual : “Gak bisa, Mas.
Nanti kalau ditambahin terus bos saya marah, Mas. Ini bukan punya saya kalau
punya saya sih, saya bisa kasih Mas lebih murah lagi.” |
Persetujuan |
Pembeli : “Ya sudah saya
setuju Rp1.800.000,00.” Penjual : “Saya buatkan
notanya dulu, Mas.” Pembeli : “Iya.” Penjual : “Ini notanya, Mas. Silakan tanda tangan
di sini. Ini
juga ada garansinya satu tahun. Jadi, kalau ada masalah dengan handphonenya
bawa saja ke sini.” Pembeli : “Oh iya, ini
uangnya.” Penjual : “Terima kasih.” Pembeli : “Saya pakai
langsung saja, Pak.” Penjual : “Oh iya, silakan,” |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar